Kami telah mengambil himbauan, bahwa dengan pertemuan antara pemimpin nasional kita, Pak Jokowi bertemu dengan Pak Prabowo dan berpelukan bersama, saya pikir ini merupakan awal yang sangat baik. Agar kita menampilkan hal yang positif terkait dengan apa yang terbaik bagi rakyat, bagi bangsa, dan negara. Melalui Kampanye Presiden itu," ucap Hasto di Posko Cemara, Jakarta, Jumat 31 Agustus 2018.
Hasto mengingatkan, agar kedua kubu pendukung calon presiden tak bersaing secara berlebihan, terlebih jika ibadah haji ditumpangi oleh kepentingan politik.
"Bukan dengan persaingan habis-habisan, terlebih di dalam menjalankan ibadah haji juga ditumpangi agenda politik. Saya yakin masyarakat Indonesia bisa memahami mana yang baik dan mana yang tidak," ungkap Hasto.
Dia meminta, agar berkampanye menyampaikan gagasan. Bukan untuk memecah-belah bangsa.
"Kami mempelopori kampanye yang berkeadaban, kampanye yang menyampaikan gagasan. Bukan kampanye yang menghabisi yang memecah belah bangsa kita. Itu bukan sikap yang ditunjukkan kepemimpinan Jokowi-Ma'ruf," ucap Hasto.
Kampanye dengan Air Zamzam
Sehingga,
kata dia, kampanye #2019gantipresiden yang menempel pada kemasan air
zamzam tak pantas dilakukan. "Ya itu kita melihat mana yang pantas dan
mana yang tidak pantas. Bagi kami itu suatu hal yang kurang pantas,"
pungkas Hasto.








No comments:
Post a Comment