KARTU66 - Makanan
telah menjadi sumber bagi banyak cerita rakyat dan tradisi di sepanjang
sejarah manusia. Beberapa di antaranya bahkan membentuk kebiasaan makan
dan memasak yang terus bertahan hingga saat ini. Namun, tidak jarang pula beberapa jenis makanan yang telah eksis sejak lama, memiliki cerita unik di belakangnya, termasuk tentang mitos-mitosnya. Percaya tidak percaya, hal tidak biasa tersebut masih diyakini oleh
banyak orang, dan terkadang bersifat konservatif di beberapa budaya
tertentu. Mulai dari panjangnya mie yang berhubungan dengan berkah usia di
kalangan masyarakat Tionghoa, hingga pentingnya rasa manis gula dalam
meramal masa depan seseroang, berikut adalah lima takhayul paling
populer tentang makanan, sebagaimana dikutip dari Pastemagazine.com.
1. Potong Pendek Mie Berarti Potong Usia
Ilustrasi Mie (iStockphoto)
Sebuah
kepercayaan masyarakat China kuno mengatakan bahwa mie berukuran
panjang adalah perlambang keabadian, atau setidaknya hidup lebih lama
dari rata-rata usia manusia. Oleh karenanya, jika memotong pendek mie, maka sama saja dengan
menghancurkan doa agar seseorang bisa hidup sehat hingga usia senja.
Jika ingin panjang umur, pastikan untuk menyeruput mie panjang tanpa
putus.
2. Ada yang Jatuh Cinta Jika Gula Tidak Larut di Teh
Ilustrasi Foto Gula Pasir (iStockphoto)
Sejak lama teh kerap dihinggapi oleh kisah takhayul, bahkan hingga di tengah masyarakat Inggris yang modern sekalipun. Di sana beredar cerita bahwa jika gula ditemukan tidak larut
sepenuhnya di dalam teh, maka hal itu menandakan ada seorang pengagum
rahasia sedang berharap mendapatkan cinta dari si peminum teh.judi online
3. Hancurkan Kulit Telur untuk Cegah Kedatangan Penyihir
Jangan Buang Kulit Telur, Karena Banyak Manfaatnya (Sumber: iStockphoto)
Saat membuat telur dadar, biasanya orang akan memecah cangkangnya menjadi dua bagian, dan langsung membuangnya ke tempat sampah. Namun, bagi pelaut di era tahun 1500-an, kebiasaan tersebut justru
dianggap tabu, karena diyakini bisa menjadi alat penyihir untuk berlayar
menuju kapal-kapal di tengah lautan. Untuk itu, cangkang telur harus dihancurkan hingga berkeping-keping untuk menangkalnya.
4. Petaka Memberi Cabai Rawit ke Teman
Barang
bukti dalam rilis pengungkapan kasus penimbunan cabai di Bareskrim
Polri, Jakarta, Jumat (3/3). Cabai rawit merah yang harusnya dipasok ke
pasar, malah dijual keduanya ke perusahaan dengan harga Rp 181.000
perkilo.
Bagi
masyarakat Indonesia, memberikan cabai rawit kepada teman mungkin hal
yang lumrah, tapi tidak bagi masyarakat Amerika di Abad ke-19. Kala itu, memberikan cabai rawit ke teman --dengan tangan langsung-- akan menyebabkan hancurnya persahabatan yang telah dijalin. Oleh karenanya, orang-orang kala itu memilih untuk menaruhnya di atas
meja, untuk diambil sendiri oleh teman yang hendak dikasih cabai rawit.
Hal ini berarti tidak akan menganggu persahabatan mereka.
5. Mengunyah Permen Karet di Malam Hari Sama dengan Menyantap Daging Bangkai
Tak Sengaja Menelan Permen Karet, Bahayakah? (Sumber: iStockphoto)
Di
Turki, ada kepercayaan yang masih diyakini oleh sebagian orang hingga
saat ini, bahwa mengunyah permen karet di malam hari, sama artinya
dengan mengunyah daging bangkai. Meski terdengar mengerikan, namun hal ini biasanya disampaikan kepada
anak-anak untuk lepas dari permen, dan beranjak menyikat gigi sebelum
tidur.
No comments:
Post a Comment