"Kami terus upayakan akses penjaminan pelayanan kesehatan bagi peserta JKN-KIS tidak mengalami hambatan, di tengah kondisi yang kita pahami serba sulit, mulai dari jaringan komunikasi dan infrastruktur pasca gempa dan tsunami," tulis Kepala Humas BPJS Kesehatan M. Iqbal Anas Ma'ruf dikutip dari rilis yang diterima pada Senin (1/10/2018).
Iqbal mengatakan, penjaminan kesehatan tetap diberikan sesuai prosedur, termasuk dalam kondisi kegawatdaruratan. Peserta diharapkan tidak perlu khawatir, pelayanan kesehatan akan tetap dijamin oleh BPJS Kesehatan.
Upaya Kemanusiaan
Selain
itu, BPJS Kesehatan juga melakukan aksi gerak cepat yang dilakukan oleh
BPJS Kesehatan Cabang Gorontalo, Manado, Tondano, Luwuk, Makassar dan
Mamuju. Upaya kemanusiaan bagi korban gempa Palu
dan Donggala tersebut dikoordinasikan oleh BPJS Kesehatan Kedeputian
Wilayah Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Gorontalo, dan Maluku Utara,
serta Kedeputian Wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi
Tenggara, dan Maluku.
Adapun, aktivitas tersebut dipimpin langsung oleh Direktur Utama BPJS Kesehatan, Fachmi Idris melalui grup WhatsApp.judi online
"Sejak Sabtu pagi, tim telah bergerak serentak membawa bantuan ke lokasi gempa Palu dan Donggala menempuh dengan perjalanan darat 10-12 jam dan tim masih di lapangan memastikan bantuan terdistribusi," ujar Deputi Direksi Wilayah Suluttenggomalut BPJS Kesehatan, Lisa Nurena.
Pengiriman bantuan sendiri diakui mengalami kesulitan, terutama karena bandara dan pelabuhan mengalami kerusakan. Sehingga, harus menggunakan helikopter dan jalur darat. Walaupun jalur darat sebagian longsor dan jalan tidak semuanya mudah dilalui.
Adapun, aktivitas tersebut dipimpin langsung oleh Direktur Utama BPJS Kesehatan, Fachmi Idris melalui grup WhatsApp.judi online
"Sejak Sabtu pagi, tim telah bergerak serentak membawa bantuan ke lokasi gempa Palu dan Donggala menempuh dengan perjalanan darat 10-12 jam dan tim masih di lapangan memastikan bantuan terdistribusi," ujar Deputi Direksi Wilayah Suluttenggomalut BPJS Kesehatan, Lisa Nurena.
Pengiriman bantuan sendiri diakui mengalami kesulitan, terutama karena bandara dan pelabuhan mengalami kerusakan. Sehingga, harus menggunakan helikopter dan jalur darat. Walaupun jalur darat sebagian longsor dan jalan tidak semuanya mudah dilalui.
Dirikan Posko Darurat
Dalam
rilisnya, tim Gerak Cepat kloter pertama sudah mencapai kota Palu
menjelang fajar pada Minggu, dan segera mendirikan posko darurat.
Bantuan yang dibawa berupa sembako, obat-obatan dasar, P3K, tenda, bed, selimut, makanan bayi, popok, susu, air minum, pakaian, peralatan MCK, genset, lampu solar sel yang semuanya dikumpulkan pegawai BPJS Kesehatan.
“Alhamdulillah bantuan kini terus mengalir termasuk bantuan tunai dari seluruh Duta BPJS Kesehatan se-Indonesia dan eksternal yang terhimpun sampai Minggu sore adalah sebesar Rp223.803.808. Kami harapkan bantuan ini dapat membantu meringankan beban warga Palu dan Donggala dan terus bersemangat untuk bangkit kembali,” ujar Lisa.
Bantuan yang dibawa berupa sembako, obat-obatan dasar, P3K, tenda, bed, selimut, makanan bayi, popok, susu, air minum, pakaian, peralatan MCK, genset, lampu solar sel yang semuanya dikumpulkan pegawai BPJS Kesehatan.
“Alhamdulillah bantuan kini terus mengalir termasuk bantuan tunai dari seluruh Duta BPJS Kesehatan se-Indonesia dan eksternal yang terhimpun sampai Minggu sore adalah sebesar Rp223.803.808. Kami harapkan bantuan ini dapat membantu meringankan beban warga Palu dan Donggala dan terus bersemangat untuk bangkit kembali,” ujar Lisa.
No comments:
Post a Comment