Dari Pelabuhan Waisai, KompasTravel berangkat naik kapal motor pukul 07.15 WIT. Tujuan utama pagi itu adalah ke Piaynemo, di mana terdapat panorama bukit-bukit karst yang berserakan. Namun, baru 40 menit berjalan, mata sudah dimanjakan dengan
pemandangan gugusan bukit karst yang menjadi ciri khas perairan Raja Ampat. “Ini kita mulai memasuki kawasan Teluk Kabui,” kata motoris kapal, Jackson
Untuk menuju Piaynemo, rute kapal biasanya memang melewati Teluk Kabui terlebih dahulu.
Kapal pun melintas di antara bukit dan batu karst yang menjulang. Dari kejauhan, terlihat sebuah batu besar yang menarik perhatian. Batu tersebut tegak berdiri sendiri dengan tinggi sekitar 15 meter. Warga setempat menamai batu pensil karena bentuknya seperti .judi online
pensil. Kapal-kapal kecil bisa merapat di batu tersebut karena telah dibangun dermaga kecil untuk wisatawan yang ingin berfoto lebih dekat dengan batu pensil. Tak jauh dari batu pensil, ada batu besar lainnya yang dijuluki batu wajah. Sekilas tampak seperti batu biasa. Namun, setelah dilihat dari arah samping, memang terlihat seperti
bentuk wajah dan berhidung mancung
Kapal juga bisa merapat di batu wajah. Suasana berubah teduh ketika berada di sekitar batu wajah karena sinar matahari terhalang tingginya bebatuan karst tersebut. Air laut yang jernih tampak berkilauan bermandi cahaya. Sesekali terlihat ikan-ikan kecil sedang bermain di bawah dermaga kayu. Batu wajah dan batu pensil saling berhadapan. Dari batu wajah, pengunjung bisa memotret batu pensil. Untuk mampir ke bebatuan unik ini tidak dipungut biaya. Pengunjung bebas singgah di kawasan tersebut. Namun, ingat, tetaplah jaga kebersihan dan jangan merusak apa pun.
Lalu, jangan lupa untuk bergantian dengan pengunjung lain. Saat KompasTravel ke sana pada Kamis (27/9/2018) pagi, hanya ada satu kapal wisatawan yang sedang mampir ke batu pensil. Dari Teluk Kabui, KompasTravel tak sengaja bertemu warga setempat bernama Frans dengan perahu kayunya. Frans mengungkapkan, ada dua goa tengkorak di sekiar Teluk Kabui. KompasTravel pun akhirnya mengikuti Frans. Tapi, tentang mencari dua goa tengkorak yang tersembunyi di Teluk Kabui akan diceritakan di artikel berikutnya, ya.
No comments:
Post a Comment