terkait penganiayaan
yang dialami Ratna Sarumpaet.
Amien pun dipanggil pihak kepolisian untuk dilakukan pemeriksaan pada hari ini, Rabu (10/10/2018). Panggilan ini merupakan panggilan yang kedua.
Amien Rais tidak hadir saat pemanggilan Polda Metro Jaya pada Jumat, 5 Oktober 2018 terkait Ratna Sarumpaet.
Namun rupanya, ini bukan kali pertama Amien mencuri perhatian publik. Sudah beberapa kali Amien mengeluarkan 'suara lantang'nya untuk mengkritik. Ia memang dikenal sebagai pribadi yang berani melontarkan kritikan.
Tak hanya era reformasi, sebelumnya juga pada zama orde baru acap kali Amien melemparkan kritik pedas kepada Soeharto.
Pada era Presiden SBY pun demikian. Suara nyaring Amien Rais tak pernah hilang. Dia tetap melontarkan pernyataan keras terkait dengan kondisi Indonesia.
Ia sangat menyoroti permasalahan tambang Freepot Papua. Menurut dia, kontrak itu sebagai penghinaan karena Indonesia sebagai pemilik dan tuan rumah hanya menerima 1 persen per tahun dari produksi perusahaan tersebut.
Kritikan berlanjut pada era Presiden Jokowi. Amien Rais menyentil kebijakan Jokowi terkait pembagian sertifikat yang dianggapnya sebagai pembohongan publik. Pernyataan itu pun memantik polemik di tengah masyarakat.
Kontroversi lainnnya muncul dari ucapan Amien Rais yang menyebut tentang partai Allah dan partai setan. Bahkan, kasus ini berujung kepada langkah hukum. Lalu, apa saja yang dilakukan Amien Rais hingga mendapat perhatian publik?
1. Kabar Hoaks Ratna Sarumpaet
Yang
terbaru dari kehebohan Amien adalah saat berita soal dugaan Ratna
Sarumpaet dianiaya di Bandara Hussein Sastranegara Bandung, Jawa Barat
menyebar, Amien Rais menyebut akan segera menemui Kapolri Jendral Tito
Karnavian.
Pertemuan itu akan dilakukan Amien Rais untuk membicarakan soal aksi dugaan penganiayaan yang dialami aktivis Ratna Sarumpaet. Judi online
"Jadi Insyaallah dalam satu dua hari ini Pak Prabowo dan teman-teman koalisi akan menemui Kapolri, kita akan bicara mengapa dalam bulan-bulan ini terjadi penganiayaan," kata Amien.
Menurutnya, dalam pertemuan nantinya akan dilakukan pembicaraan dari hati ke hati dengan Kapolri agar kepolisian bersedia segera menegakan hukum dan keadilan untuk menangkap pelaku keonaran.
"Seharusnya segera tangkap pelaku keonaran pengguncang sosial yang membuat negara ini semakin tidak menentu, ada ulama dianiaya, dicincang oleh orang gila. Dan, Ibu Ratna Sarumpaet menuju bandara dengan orang Srilanka dan Malaysia, sopirnya sudah diatur turun jauh dari lobi airport," papar Ketua Majelis Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) itu.
Pertemuan itu akan dilakukan Amien Rais untuk membicarakan soal aksi dugaan penganiayaan yang dialami aktivis Ratna Sarumpaet. Judi online
"Jadi Insyaallah dalam satu dua hari ini Pak Prabowo dan teman-teman koalisi akan menemui Kapolri, kita akan bicara mengapa dalam bulan-bulan ini terjadi penganiayaan," kata Amien.
Menurutnya, dalam pertemuan nantinya akan dilakukan pembicaraan dari hati ke hati dengan Kapolri agar kepolisian bersedia segera menegakan hukum dan keadilan untuk menangkap pelaku keonaran.
"Seharusnya segera tangkap pelaku keonaran pengguncang sosial yang membuat negara ini semakin tidak menentu, ada ulama dianiaya, dicincang oleh orang gila. Dan, Ibu Ratna Sarumpaet menuju bandara dengan orang Srilanka dan Malaysia, sopirnya sudah diatur turun jauh dari lobi airport," papar Ketua Majelis Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) itu.
2. Komisaris Freeport
Jauh
sebelum itu, entah apa maksud kehadiran tiba-tiba mantan Ketua Umum
Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais, yang tidak biasanya ada di
Gedung DPR, Senayan, Jakarta lalu tiba-tiba secara sengaja melewati
ruangan Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR di lantai 2 Gedung Nusantara
II.
Kedatangan Amien kali ini seakan-akan ingin mengklarifikasi isu keterlibatan dirinya terkait dengan PT Freeport Indonesia.
"Kalau bisa buktikan saya pernah jadi komisaris Freeport, saya jalan engklek dari Jakarta ke Freeport," ujar Amien Rais.
Kalimat ini terlontar saat dia mengingatkan rencana DPR untuk membentuk Pansus Freeport. Mantan Ketua MPR ini meminta agar anggota DPR nantinya jangan mau menerima suap.
"Cuma Pansus (Freeport) nanti, kalau dibuat, awas jangan sampai disogok dan digembos. Maaf ini, saya kan alumni di sini (DPR). Biasanya pansus apa pun itu hangat-hangat tahi ayam. Begitu mau berbahaya, datanglah amplop-amplop bertebaran," ungkap Amien.
Saat ditanya, apakah dirinya pernah disogok Freeport, kala berada di Dewan atau menjadi Ketum PAN, pria yang kini berambut putih itu pun membantahnya.
"Sama sekali itu tidak benar. Apalagi disogok Freeport," ucap Amien.
Bila saja ada orang yang bisa membuktikan kebenarannya, Amien akan memberikan seluruh gajinya dari Freeport kepada orang tersebut.
"Ini character assassination. Kalau ada yang bisa membuktikan saya Komisaris Freeport, saya kasih USD 100 juta," kata Amien.
Angka USD 100 juta adalah gaji yang diandaikan didapat oleh seorang Komisaris Freeport selama 10 tahun. Tentu saja ini menurut perkiraan Amien Rais sendiri. Mantan Ketua MPR ini bakal rela hati memberikan duit itu kepada orang yang bisa membuktikan bahwa Amien pernah menjadi Komisaris Freeport.
"Ditambah Rp 100 juta untuk ongkos ke Yogyakarta (kediaman Amien)," imbuhnya.
Namun, karena Amien sendiri tak pernah menjadi Komisaris Freeport, duit USD 100 juta tak ada di kantongnya..
Kedatangan Amien kali ini seakan-akan ingin mengklarifikasi isu keterlibatan dirinya terkait dengan PT Freeport Indonesia.
"Kalau bisa buktikan saya pernah jadi komisaris Freeport, saya jalan engklek dari Jakarta ke Freeport," ujar Amien Rais.
Kalimat ini terlontar saat dia mengingatkan rencana DPR untuk membentuk Pansus Freeport. Mantan Ketua MPR ini meminta agar anggota DPR nantinya jangan mau menerima suap.
"Cuma Pansus (Freeport) nanti, kalau dibuat, awas jangan sampai disogok dan digembos. Maaf ini, saya kan alumni di sini (DPR). Biasanya pansus apa pun itu hangat-hangat tahi ayam. Begitu mau berbahaya, datanglah amplop-amplop bertebaran," ungkap Amien.
Saat ditanya, apakah dirinya pernah disogok Freeport, kala berada di Dewan atau menjadi Ketum PAN, pria yang kini berambut putih itu pun membantahnya.
"Sama sekali itu tidak benar. Apalagi disogok Freeport," ucap Amien.
Bila saja ada orang yang bisa membuktikan kebenarannya, Amien akan memberikan seluruh gajinya dari Freeport kepada orang tersebut.
"Ini character assassination. Kalau ada yang bisa membuktikan saya Komisaris Freeport, saya kasih USD 100 juta," kata Amien.
Angka USD 100 juta adalah gaji yang diandaikan didapat oleh seorang Komisaris Freeport selama 10 tahun. Tentu saja ini menurut perkiraan Amien Rais sendiri. Mantan Ketua MPR ini bakal rela hati memberikan duit itu kepada orang yang bisa membuktikan bahwa Amien pernah menjadi Komisaris Freeport.
"Ditambah Rp 100 juta untuk ongkos ke Yogyakarta (kediaman Amien)," imbuhnya.
Namun, karena Amien sendiri tak pernah menjadi Komisaris Freeport, duit USD 100 juta tak ada di kantongnya..
3. Lengserkan Jokowi
Kehebohan
selanjutnya adalah saat Amien menyebut Jokowi akan menjadi pemimpin
yang dilengserkan Allah. Pernyataan tersebut disampaikan saat Amien
menyampaikan sambutan dalam acara Rakornas PA 212 di Aula Sarbini, Taman
Wiladatika, Cibubur, Jakarta Timur.
Bahkan ketika mengatakannya, Ketua Dewan Penasihat PA 212 itu sambil menunjuk-nunjuk foto Jokowi yang ada di dinding aula ruang acara.
"Kita melihat secara jelas, kita perhatikan pemimpin yang akan dilengserkan Allah itu biasanya langkahnya dari salah ke keliru, dari keliru ke blunder, salah lagi dan seterusnya," kata Amien Rais.
Dia pun yakin pernyataannya itu akan terwujud. Menurut Amien, malaikat bakal membantu mewujudkannya. "Saya yakin sekali, memang ini (menunjuk foto Jokowi-JK) insyaallah tangan malaikat yang mengatur ya," tegas Amien.
Bahkan ketika mengatakannya, Ketua Dewan Penasihat PA 212 itu sambil menunjuk-nunjuk foto Jokowi yang ada di dinding aula ruang acara.
"Kita melihat secara jelas, kita perhatikan pemimpin yang akan dilengserkan Allah itu biasanya langkahnya dari salah ke keliru, dari keliru ke blunder, salah lagi dan seterusnya," kata Amien Rais.
Dia pun yakin pernyataannya itu akan terwujud. Menurut Amien, malaikat bakal membantu mewujudkannya. "Saya yakin sekali, memang ini (menunjuk foto Jokowi-JK) insyaallah tangan malaikat yang mengatur ya," tegas Amien.
4. Sertifikat Tanah Ngibul
Tak berhenti sampai disitu, saat menjadi pembicara di Bandung pada Minggu 18 Maret 2018, Amien Rais menuding pembagian sertifikat tanah oleh Presiden Jokowi adalah kebohongan publik.
Menurut Amien, saat Pemerintah sibuk membagikan sertifikat tanah, ada 74 persen negeri ini dikuasai kelompok tertentu.
"Ini pengibulan, waspada bagi-bagi sertifikat (oleh Presiden Jokowi), bagi tanah sekian hektare, tetapi ketika 74 persen negeri ini dimiliki kelompok tertentu seolah dibiarkan. Ini apa-apaan?" ujar Amien.
Pernyataan itu menimbulkan pro dan kontra.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan, menyebut kritik Amien tak lebih dari sekadar asal bunyi.
"Salahnya (pembagian sertifikat) di mana? Asbun (asal bunyi) saja itu. Saya pikir enggak boleh asal ngomong, apalagi senior. Dia (Amien) kan berapa (umurnya)? 70 tahun. Saya kan 71 tahun juga," ujar Luhut geram.
Sementara, Wakil Ketua Umum PAN Hanafi Rais mengaku ucapan Amien Rais tersebut tidak asal bunyi. Ada data yang sudah dikantongi Amien Rais.
"Ada buktinya. Pak Amien sudah menyiapkan tulisan, nanti akan diperlihatkan kepada khalayak untuk men-substantiate kritik kemarin itu," kata Hanafi Rais di kompleks parlemen, Jakarta, Rabu 21 Maret 2018.
Putra Amien Rais ini mengatakan kebijakan pembagian sertifikat tanah yang dilakukan Jokowi memang sudah menjadi kewajiban pemerintah. Dia menilai saat ini pembagian sertifikat tanah terlalu banyak selebrasi.
Menurut Amien, saat Pemerintah sibuk membagikan sertifikat tanah, ada 74 persen negeri ini dikuasai kelompok tertentu.
"Ini pengibulan, waspada bagi-bagi sertifikat (oleh Presiden Jokowi), bagi tanah sekian hektare, tetapi ketika 74 persen negeri ini dimiliki kelompok tertentu seolah dibiarkan. Ini apa-apaan?" ujar Amien.
Pernyataan itu menimbulkan pro dan kontra.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan, menyebut kritik Amien tak lebih dari sekadar asal bunyi.
"Salahnya (pembagian sertifikat) di mana? Asbun (asal bunyi) saja itu. Saya pikir enggak boleh asal ngomong, apalagi senior. Dia (Amien) kan berapa (umurnya)? 70 tahun. Saya kan 71 tahun juga," ujar Luhut geram.
Sementara, Wakil Ketua Umum PAN Hanafi Rais mengaku ucapan Amien Rais tersebut tidak asal bunyi. Ada data yang sudah dikantongi Amien Rais.
"Ada buktinya. Pak Amien sudah menyiapkan tulisan, nanti akan diperlihatkan kepada khalayak untuk men-substantiate kritik kemarin itu," kata Hanafi Rais di kompleks parlemen, Jakarta, Rabu 21 Maret 2018.
Putra Amien Rais ini mengatakan kebijakan pembagian sertifikat tanah yang dilakukan Jokowi memang sudah menjadi kewajiban pemerintah. Dia menilai saat ini pembagian sertifikat tanah terlalu banyak selebrasi.
5. Partai Allah dan Partai Setan
Pernyataan lain Amien Rais
yang menuai kontroversi datang saat mengisi tausiah usai mengikuti
Gerakan Indonesia Salat Subuh berjemaah di Masjid Baiturrahim, Mampang
Prapatan, Jakarta Selatan, Jumat, 13 April 2018 pagi. Kala itu, Amien
menyebut partai Allah dan partai setan.
"Sekarang ini kita harus menggerakkan seluruh kekuatan bangsa ini untuk bergabung dan kekuatan dengan sebuah partai. Bukan hanya PAN, PKS, Gerindra, tapi kelompok yang membela agama Allah, yaitu hizbullah. Untuk melawan siapa? untuk melawan hizbusy syaithan," ujar Amien seperti dikutip dari CNNIndonesia.com.
"Orang-orang yang anti-Tuhan, itu otomatis bergabung dalam
partai besar, yaitu partai setan. Ketahuilah partai setan itu, mesti dihuni oleh orang-orang yang rugi, rugi dunia rugi akhiratnya. Tapi di tempat lain, orang beriman bergabung di sebuah partai besar namanya hizbullah, Partai Allah. Partai yang memenangkan perjuangan dan memetik kejayaan," imbuh dia.
Tak hanya menimbulkan polemik di tengah masyarakat, pernyataan Amien Rais itu juga berujung pada pelaporan kepada Polda Metro Jaya.
Kelompok Cyber Indonesia membuat laporan terhadap mantan Ketua MPR itu dengan nomor
LP/2070/IV/2018/PMJ/Dit.Reskrimsus, di Mapolda Metro Jaya, Minggu, 15 April 2018.
Dalam pernyataan tersebut, Amien Rais diduga telah melakukan ujaran kebencian terhadap partai-partai yang disebut sebagai partai setan, di luar Partai Gerindra, PKS, dan PAN yang dinyatakan sebagai partai Allah.
"Sekarang ini kita harus menggerakkan seluruh kekuatan bangsa ini untuk bergabung dan kekuatan dengan sebuah partai. Bukan hanya PAN, PKS, Gerindra, tapi kelompok yang membela agama Allah, yaitu hizbullah. Untuk melawan siapa? untuk melawan hizbusy syaithan," ujar Amien seperti dikutip dari CNNIndonesia.com.
"Orang-orang yang anti-Tuhan, itu otomatis bergabung dalam
partai besar, yaitu partai setan. Ketahuilah partai setan itu, mesti dihuni oleh orang-orang yang rugi, rugi dunia rugi akhiratnya. Tapi di tempat lain, orang beriman bergabung di sebuah partai besar namanya hizbullah, Partai Allah. Partai yang memenangkan perjuangan dan memetik kejayaan," imbuh dia.
Tak hanya menimbulkan polemik di tengah masyarakat, pernyataan Amien Rais itu juga berujung pada pelaporan kepada Polda Metro Jaya.
Kelompok Cyber Indonesia membuat laporan terhadap mantan Ketua MPR itu dengan nomor
LP/2070/IV/2018/PMJ/Dit.Reskrimsus, di Mapolda Metro Jaya, Minggu, 15 April 2018.
Dalam pernyataan tersebut, Amien Rais diduga telah melakukan ujaran kebencian terhadap partai-partai yang disebut sebagai partai setan, di luar Partai Gerindra, PKS, dan PAN yang dinyatakan sebagai partai Allah.
No comments:
Post a Comment