KARTU66 - Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia
(MUI) Zainut Tauhid Sa’adi tak mempersoalkan dakwah Miftah
Habiburrahman alias Gus Miftah di tempat hiburan malam ataupun
lokalisasi. Sebab, inti dakwah adalah mengajak manusia untuk menuju
jalan kebaikan yang diridai oleh Allah SWT.
Zainut mengatakan, banyak kalangan mengartikan dakwah sebagai ajakan untuk
berbuat baik dan mencegah kemungkaran atau amar makruf nahi munkar.
Menurutnya, untuk mengajak kepada kebaikan harus dengan cara yang baik.
“Begitu juga, untuk mencegah kemungkaran tidak boleh dengan cara yang mungkar,”ujar Zainut ke media, Kamis (13/9).
Politikus
Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu menambahkan, sasaran dakwah
tidak hanya terbatas kepada kelompok masyarakat yang sudah baik.
Menurutnya, justru dakwah untuk kelompok masyarakat yang belum baik
seperti di lokalisasi, kawasan narkoba, tempat perjudian, kelab malam
hingga kawasan maksiat. judi online
Oleh karena itu jika ada ustaz, kiai
atau ulama yang berani melakukan dakwah di tempat-tempat yang dianggap
kawasan maksiat maka harus didukung. Bahkan, katanya, nilai dakwah di
lokasi-lokasi seperti itu lebih mulia daripada menjadi pembicara
pengajian di masyarakat umum tapi isinya penuh dengan ujaran kebencian,
fitnah dan mengadu domba antarkelompok.
“Didukung
sepanjang pendakwah itu menggunakan cara yang benar, manhaj yang sahih,
punya niat baik dan ikhlas, serta tidak bermaksud menodai kesucian
Islam. Tidak boleh bermaksud memperolok-olok agama sebagai bahan
ejekan," paparnya








No comments:
Post a Comment