KARTU66 - Emosi Ridwan, ayah Samsul Bahri alias
Aco, pria yang ditembak mati oleh polisi membuncah usai semayamkan
putranya, Rabu (29/8) lalu.
"Anak saya bukan anggota geng. Kenapa mereka membunuhya sampai mati?" ujar Ridwan.
Aco
ditembak mati lantaran diklaim polisi terlibat pembunuhan terhadap
anggota Polres Aceh Utara, Bripka Anumerta Faisal. Aco juga disebut
sebagai anggota Setan Botak Peurelak, perompak bersenjata.
Inisialnya
masuk dalam daftar pria yang ditangkap di kawasan pertambakan Madat,
Aceh Timur di antaranya SM, BH, SR, MA, FS dan ZK, beberapa hari lalu.
Inisial terakhir tewas dalam penangkapan saat itu.
"Sampai saat ini saya belum menerima apa yang telah diperlakukan untuk anak saya," tegas Ridwan.
Dia bahkan berharap ada lembaga memberikan bantuan hukum mengungkapkan kasus kematian anaknya.
Menurut Ridwan, Aco meninggalkan rumah malam Jumat (24/8). Itulah hari terakhir dia bersama keluarga.
Samsul,
lajang asal Desa Sungai Raya, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Aceh
Timur. Dia merupakan anak kedua dari pasangan Ridwan dan Almarhumah
Habsah.
Keluarganya dikejutkan dengan laporan
bahwa Samsul diringkus kepolisian, Minggu (26/8). Kabar penangkapan
Samsul beredar ke seluruh masyarakat Desa Sungai Raya.
Informasi penangkapan pemuda yang sehari-hari sebagai nelayan itu, juga terhembus hingga ke telinga Ridwan ayah kandungnya.
Ridwan
kembali dikejutkan dengan kabar duka, anaknya dinyatakan meninggal
dunia. Dia diminta untuk mengambil jenazah di RSUD Cut Mutia Aceh Utara,
Selasa (28/8).
"Selaku orang tua
awalnya tidak percaya bahwa anak saya itu ditangkap dari wajah foto yang
tersebar di media sosial. Tapi setelah saya lihat foto lain yang ada
ternyata itu benar anak saya," ujar Ridwan.
Dia mengaku kematian menyisakan pertanyaan besar. Apalagi dia menilai putranya nelayan yang baik.
Jenazah
Samsul tiba di rumah duka sekitar pukul 10.00 WIB, Selasa (28/8). Dia
mengaku melihat banyak bekas luka lebam, tulang rusuk patah, hingga luka
sobek di bagian wajah dan kepala bagian belakang.
Faisal
warga setempat juga menilai sahabatnya Samsul, sosok yang pekerja
keras, rajin dan baik di masyarakat. Sepengetahuannya, Samsul tidak
pernah terlibat dalam kelompok kriminal apapun.
"Saya
kenal dekat dengan dia. Selain sahabat saya juga tetangga. Pekerjaan
dia hanya nelayan biasa seperti pemuda lainnya," kata Faisal.
Dia mengatakan Samsul belakangan ini,
juga sedang berjuang mencari rezeki untuk melamar seorang gadis. Sempat
pula Samsul mengaku pada Faisal, bahwa dirinya bakal melangsungkan
pernikahan pada hari ketujuh hari Raya Idul Adha.
"Pada
hari raya ke-7 dia akan menikah dengan tunangannya. Memang pada malam
Jumat itu, dia pamit melaut untuk memenuhi kebutuhan pernikahannya. Tapi
sayang Allah berkehendak lain," kata Faisal.
Selaku
sahabat Faisal, ia juga berharap ada lembaga hukum yang membantu untuk
mengungkapkan kebenaran apakah benar Samsul terlibat.
"Kami kecewa kenapa ia dibunuh sampai mati. Semoga kebenaran ini memihak kepada orang yang benar," harap Faisal.








No comments:
Post a Comment