KARTU66 - Demi terbebas dari cengkeraman rabies
(penyakit anjing gila), inovasi unik di Kota Makassar, Sulawesi Selatan
gencar dilakukan sejak 2017. Ketersediaan laboratorium mobile berupa
Animal Care dan Meat Care mempermudah jangkauan layanan kesehatan untuk
pemeriksaan hewan. Yang paling menarik, hewan-hewan yang diperiksa bukan hanya anjing
saja, melainkan hewan peliharaan lain (burung, kucing) serta hewan yang
dikonsumsi (sapi, kambing). Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kota
Makassar, Abdul Rahman Bando menjelaskan, mobil Animal Care dan Meat
Care berkeliling dari satu kelurahan ke kelurahan lain. “Kami baru memberlakukan fasilitas pelayanan kesehatan hewan, Animal
Care dan Meat Care ini setahun lalu. Nanti hewan-hewan itu diperiksa,”
kata Rahman kepada melalui sambungan telepon, ditulis Selasa (4/9/2018). Pelayanan laboratorium mobile tidak berbayar. Seluruh obat dan
vitamin yang dibutuhkan juga gratis. Ketika hewan peliharaan sakit bisa
dilakukan pengobatan. Serupa dengan Animal Care di Kota Makssar, ada
juga laboratorium mobile di Pearland, Texas, Amerika Serikat.
Laboratorium mobile tersebut hasil donasi dari Pearland Pets kepada City
of Pearland Animal Services, yang baru saja diresmikan pada Agustus
2018. judi online
Laboratorium mobile di Pearland juga berupaya mengendalikan rabies.
Tim medis bergerak menangani hewan yang lepas dan melakukan investigasi
membersihkan dan merawat hewan. Fasilitas penginapan dan perawatan medis
untuk hewan peliharaan pun ikut ditawarkan. Melansir laman Chron, laboratorium mobile ini bukan hanya tangani rabies dan hewan peliharaan, tim juga menangani kesehatan satwa liar.
Periksa hewan kurban
Laboratorium mobile Meat Care juga menangani pemeriksaan hewan kurban. (Arsip Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Makassar)
Meski
baru setahun, pelayanan laboratorium mobile sangat membantu masyarakat
buat memeriksakan hewan kesayangan, terutama fokus pada anjing dan
kucing. Bahkan saat jelang Idul Adha 2018 beberapa waktu lalu, Animal
Care dan Meat Care turun tangan melakukan pemeriksaan terhadap hewan
kurban. Pemeriksaan hewan kurban dilakukan untuk memastikan kelayakan hewan
kurban. Pembeli pun bisa tahu soal kondisi kesehatan hewan kurban yang
akan dibeli. “Kami menurunkan tim terpadu pemeriksaan hewan kurban pada Idul Adha
kemarin. Pemeriksaan dilakukan melalui laboratorium Animal Care. Bila
pembeli ingin membeli hewan kurban bisa sekalian minta kartu pemeriksaan
kesehatan hewan kurbannya,” Rahman menambahkan. Setelah hewan kurban diperiksa dan dinyatakan sehat dan layak
dikurbankan akan mendapatkan Surat Kesehatan Hewan Kurban (SKHK). Surat
tersebut dikeluarkan pemerintah untuk menjamin kualitas konsumsi daging
kurban. “Tim terdiri dari tenaga kesehatan Dinas Pertanian dan Perikanan Kota
Makassar, mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Hasanuddin,
dan Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Cabang Sulawesi Selatan
dan Barat,” jelas Rahman.
Pusat Kesehatan Hewan
Kota
Makassar juga mendirikan Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) untuk
memeriksa sampel hewan. (Arsip Dinas Pertanian dan Perikanan Kota
Makassar)
Seiring
kehadiran Animal Care dan Meat Care, laboratorium Pusat Kesehatan Hewan
(Puskeswan) juga dibangun. Puskeswan berpusat di Kota Makasaar. Dalam
proses pemeriksaannya, sampel hewan dicek untuk memastikan apakah hewan
yang bersangkutan punya gejala rabies atau penyakit lain berbahaya. Dari
sampel hewan juga terdeteksi penyakit hewan yang berpotensi bisa
ditularkan kepada manusia. Upaya ini sebagai pencegahan penyakit menular yang bisa ditularkan
dari hewan ke manusia. Puskeswan ini berlokasi di dalam area kantor
Dinas Perikanan dan Pertanian Kota Makassar Tamangapa dan Kecamatan
Manggala, Kota Makassar. Penanganan terhadap hewan, seperti anjing maupun kucing yang
mengalami kecelakaan bisa segera dilakukan, bahkan tindakan operasi
bedah. Puskeswan juga dilengkapi ruang rawat inap. Pemeriksaan hewan juga ditujukan untuk hewan liar. Sampel hewan-hewan
yang diperiksa, misal sapi, kambing, ayam, dan burung. Hewan peliharaan
kucing, anjing, dan kelinci ikut diperiksa kondisi kesehatannya. “Sampel-sampel hewan itu datang dari berbagai daerah di Kota Makassar,” ujar Rahman. Kehadiran Puskeswan pun ada di Chicago, Amerika Serikat. Animal
Medical Center of Chicago berupaya mengendalikan rabies dengan
memberikan Vaksin Anti Rabies (VAR) kepada hewan peliharaan (anjing,
kucing) yang membutuhkan. Di seluruh dunia, lebih dari 59.000 orang
meninggal karena rabies setiap tahun. Mulai Januari 2018, Animal Medical Center of Chicago bekerjasama
dengan Merck Animal Health untuk memerangi rabies. Vaksin rabies bernama
Nobivac yang bertahan lama hingga 3 tahun bisa diberikan kepada hewan
peliharaan, dilansir dari laman Animal Medical Center of Chicago. Rabies pada anjing dan potensi penularannya pada manusia.
Kota Makassar bebas rabies
Kota Makassar bebas rabies dan sudah tidak ada kasus rabies lagi. (Arsip Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Makassar)
Berkat
adanya laboratorium mobile, Animal Care dan Meat Care serta Puskeswan,
Kota Makassar bebas rabies. Tidak ada kasus rabies pada anjing maupun
manusia pada tahun 2018 ini. “Alhamdulillah, kami tidak ada kasus rabies (tahun ini),” ungkap Rahman. Kasus rabies sudah tidak ditemukan sejak dua tahun terakhir di Kota
Makassar. Program vaksinasi pada anjing berjalan efektif. Kesehatan
hewan terjamin. Para pemilik hewan peliharaan punya tanggung jawab untuk
menjaga kesehatan hewan kesayangannya. Di sisi lain, Sulawesi Selatan termasuk provinsi yang menduduki
peringkat kedua kasus tertinggi rabies di Indonesia setelah Kalimantan
Barat. Direktorat Pengendalian Penyakit Tular Vektor Zoonotik
Kementerian Kesehatan RI mencatat, sebanyak 22 orang meninggal karena
rabies di Sulawesi Selatan pada tahun 2017. Pada tahun 2018, kasus
kematian akibat rabies di Sulawesi Selatan menurun, 5 orang meninggal. Walaupun Sulawesi Selatan masih zona rabies, Rahman menegaskan, Kota
Makassar sudah tidak ada kasus rabies. Adanya kasus kematian manusia
yang tertular rabies di beberapa wilayah Sulawesi Selatan karena
penanganan rabies, seperti vaksinasi pada anjing terdapat banyak
kendala. “Banyak anjing liar yang belum divaksin. Nangkapnya (anjing liar) susah juga,” jelas Rahman. Rahman pun menegaskan, bila ditemukan kasus rabies di Kota Makassar,
bukan berarti kejadian tersebut di Kota Makassar. Kejadian rabies bisa
terjadi di luar Kota Makassar atau daerah-daerah lain. “Seandainya ditemukan kasus rabies di Kota Makassar, kejadiannya
bukan di sini. Kami menerima laporan-laporan kasus dari daerah lain.
Pencatatannya memang di sini (Kota Makassar),” Rahman menegaskan.
No comments:
Post a Comment