Dokter spesialis anak Ariani Dewi Widodo menyampaikan, anak yang buta warna bisa menjalani hari dengan baik.
"Sebetulnya, anak-anak bisa hidup dengan baik. Misalnya, perlu mengetahui lampu lalu lintas, itu nyalanya atas atau bawah (atas: merah, bawah: hijau)," jelas Ariani saat ditemui di KidZania, Mall Pacific Place, Jakarta, ditulis Jumat (28/9/2018).
Bagi anak yang sudah bersekolah, kondisi anak yang buta warna perlu diberitahukan kepada guru-guru dan pihak sekolah. Cara ini akan membantu anak dalam pembelajaran di kelas.
"Guru-guru perlu diberitahu. Jadi, anak kesulitannya di bidang ini. Contohnya, kalau guru menyuruh anak mengambil buku warna merah. Bisa ditambahkan informasinya, 'Ambil buku warna merah yang di depannya ada gambarnya' lanjut Ariani.
Tidak ada perawatan khusus
Kondisi
buta warna yang sering ditemukan yaitu hitam-putih dan merah-hijau.
Ariani menjelaskan, buta warna hitam-putih, anak hanya dapat melihat
kedua warna itu saja.
"Tidak ada penanganan khusus untuk anak buta warna karena penyebabnya genetik atau bawaan," Ariani menambahkan.
Dokter mata Anda akan dapat melakukan tes sederhana untuk menentukan apakah Anda memiliki buta warna.
Meski tidak ada perawatan khusus untuk buta warna bawaan, biasanya tidak menyebabkan cacat mata. Sebagaimana dilansir dari laman American Academy of Ophthalmology, ada lensa kontak khusus dan kacamata yang dapat membantu penglihatan.
No comments:
Post a Comment